TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIYAH

TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIYAH

TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIYAH

Saturday, June 28, 2014

TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIYAH

Filled under: ,
Print Friendly and PDF Translate



TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIYAH
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Zurfida Rahma, S.S. M.Hum


Disusun:
1.      Qonita Alfi Navila                           (133611032)
2.      Ahmad Minanur Rohim                    (133611033)
3.      Vicky Zulfikar A.                              (133611016)
4.      Mei Lestari                                        (133811005)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014



       I.            PENDAHULUAN
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil pembelajaran, penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi(tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.


    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Sistematika Penulisan Karya Ilmiah?
B.     Bagaimana Tehnik Penulisan Karya Ilmiyah yang Benar?
C.     Bagaimana Mempublikasikan Karya Ilmiyah?







 III.            PEMBAHASAN
A.                Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Sistematimaka penulisan karya ilmiah itu sangat penting untuk pembuatan karya ilmiah contohnya sekripsi, makalah, artikel dll. Tanpa adanya sistematika penulisan maka sebuah karya tulis tidak tersusun dengan urut.
Sistematika dari penulisan karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
JUDUL                         
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL (jika ada)
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Perumusan Masalah
C.     Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.      Tujuan Penulisan
2.      Manfat Penulisan
BAB II. KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A.    Kajian Teoritis
B.     Kerangka Berfikir
C.     Metodologi Penulisan
BAB III. PEMBAHASAN (Judul sesuai topik masalah yang dibahas)
A.    Deskripsi Kasus
B.     Analisis Kasus

BAB IV. KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk synopsis gambaran umum tempat yang ditulis).[1]
Sistematika diatas merupakan kerangka yang sering digunakan dalam dunia pendidikan. Sistematiaka tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Memuat fakta-fakta atau sebab yang relefan sebgai titik tolak  dalam perumusan masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan masalah. Penulisan dapat mengutip atau mengemukakan pendapat para ahli, berita melalui media masa, peraturan perundang-undangan yang mendukung terhadap fakta atau fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan perundang-undangan yang dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat para ahli, berita melalui media masa harus disertai dengan catatan kaki.
B.     Perumusan Masalah
Menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan apa yang ingin dicari jawabannya. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas, dan diakhir pertanyaan harus ada tanda tannya (?).
C.     Tujuan dan Manfaat
Tujuannya adalah menyebutkan secara spesifik maksut yang ingin dicapai dalam penulisan.
Manfaat penulisan adalah kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB II. . KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A.    Kajian Teoretis
Pemaparan beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu dan relevan dengan pokok masalah. Setiap teori yang dikutip harus disertai penjelasan dan komentar penulisan tentang kaitan teori tersebut dengan masalah. Sedangkan pada akhir semua teori-teori yang dikutip, penulisan harus memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan.
B.     Kerangka Berfikir
Argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah dikemukakan. Penulis harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling keterkaitan antar indikator dengan permasalahanyang dibahas. Penulis dalam pengungkapannya dapat menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.
C.     Metodologi Penulisan
1.      Tempat dan waktu: jelaskan tempat/ lokasi beserta alamat, waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
2.      Metode:
a.       Sebutkan nama metode yang digunakan.
Misalnya: metode deskripsi analisis
b.      Teknik pengumpulan data.
Misalnya: wawancara, observasi
c.       Teknik analisis data
Misalnya:  memakai rumus statistik, rumus keuangan, dan model analisis lain.
BAB III. PEMBAHASAN ( judul bab ini harus sesuai dengan topik yang diangkat)
A.    Deskripsi Kasus
Mengidentifikasi kasus-kasus yang terdapat pada perusahaan (sesuai dengan kekhususan bidang ilmu penulis). Kasus yang diidentifikasi dimulai dari kasus yang sederhana hingga kasus yang kompleks.
Kasus yang diangkat harus sesuai dengan yang ditemukan dan harus melakukan konfirmasi dengan pihak yang bersangkutan untuk membuktikan kebenaran dan agar tidak terjadi permasalahan. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point atau berupa table, diagram dan sebagainya.[2]

B.     Analisis Kasus
Penulis melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih  sesuai dangan urgensi pernasalahan dan dikaitkan dengan teori-teori yang bersangkutan dengan kasus tersebut. Untuk mendapatkan solusi atau pemecahan dari kasus yang dibahas kita dapat menggunakan tekhnik model analisis.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
            Penulis harus membuat kesimpulan berupa point-point penting dari keseluruhan permasalahan yang dibahas. Karena itu penting dan biasanya yang dibaca lebih awal itu kesimpulan baru keisinya. Oleh karena itu kesimpulan harus singkat, jelas, dan tepat.
            Berangkat dari kesimpulan penulis memberikan saran-saran yang terkait dengan kasus tersebut dan bisa saran kepada pihak yang bersangkutan dengan bahasa yang sopan dan jelas.

D.                Penulisan Kutipan
            Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber
aslinya[3]. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris[4].
            Kutipan tidak langsung adalah peneliti menggambarkan suatu teori berdasarkan sumber kutipan[5]. Penulis menulis intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis.
1)      Teknik pengutipan
a.       Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dapat dilakukan dengan
cara-cara berikut:
1)      kutipan ditulis langsung dengan teks;
2)      spasi kutipan ialah 2 spasi;
3)      memakai tanda petik dua di awal dan di akhir  kutipan;
4)      awal kutipan memakai huruf kapital;
5)      diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir kutipan.
b.      Kutipan langsung yang lebih dari empat baris dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1)      dipisahkan dari teks 2,5 spasi;
2)      spasi dalam kutipan 1 spasi;
3)      memakai tanda petik dua atau pun tidak (opsional);
4)      semua kutipan dimulai dari 7—10 ketukan dari sebelah kiri teks;
5)      awal kutipan memakai huruf kapital;
6)      diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir kutipan.
c.       Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1)      kutipan disatukan dengan teks;
2)      spasi kutipan 2 spasi;
3)      tidak memakai tanda petik dua;
4)      menggunakan ungkapan, misalnya, mengatakan bahwa, menyatakan bahwa, mengemukakan bahwa, berpendapat bahwa;
5)      mencantumkan nama akhir pengarang (marga), tahun, dan halaman.[6]
d.      Kutipan tafsir atau hadits harus bersumber pada kitab asli (sumber primer). Sumber primer hadits adalah kutub al tis’ah.
e.       Kutipan yang tidak berasal dari kitab suci harus berupa pendapat/tulisan ilmuwan yang ahli dalam bidangnya yang bersumber dari literatur yang bisa di pertanggung jawabkan[7].
f.       Setelah penulisan kutipan harus diberi penjelas dari penulis sendiri.
g.      Kautipan yang berasal dari kitab yng disertai terjemahnya, seperti Al Quran dan Terjemahnya, angka penunjuk kutipan diletakkan dibelakang terjemah, sedangkan kutipan yang berasal dari buku/kitab berbaha asing tanpa terjemah maka angka kutipan diletakkan dibelakang kutipan tersebut.[8]

Semua kutipan (langsung atau tidak langsung) bias ditunjukkan sumbernya dalam footnote (catatan kaki), innote (catatan dalam), endnote (catatan akhir).
1.      Kutipan dalam bentuk catatan kaki (footnote).
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Pencantuman catatan kaki di perlukan dalam menulis karya ilmiah. Adapun unsur pokok dalam catatan kaki adalah nama penulis, judul tulisan, data publikasi (kota tempat terbit, nama penerbit dan tahun penerbitan),  serta nomor halaman. Semua sumber kutipan yang baru muncul pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedangkan untuk pemunculan berikutnya digunakan singkatan ibid, op.cit, atau loc.cit. dalam menulis catatan kaki baris pertama harus kedalam sebanyak 7 (tujuh) ketukan.
Ibid adalah singkatan dari ibidem, digunakan apabila sumber kutipan pertama diikuti dengan kutipan berikutnya dimana sumbernya sama, tanpa diselingi dengan sumber kutipan lain.
Loc.cit adalah singkatan dari loco citato, artinya tempat yang pernah dikutip. Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip (halamannya sama), tetapi telah di selingi dengan sumber kutipan lain.
Op.cit  adalah singkatan dari opere citato, artinya karya yang telah dikutip (dikutip terlebih dahulu). Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip (halaman nya berbeda), tetapi telah diselingi dengan sumber yang lain.
Ketentuan mengenai catatan kaki sebagai berikut :
a.       Catatan kaki dimaksud kan sebagai catatan pada bagian bawah halaman teks atau naskah karya ilmiah.
b.      Catatan kaki bias berupa sumber kutipan atau penjelasan atau komentar tambahan yang tidak terkait langsung dengan teks utama tapi di pandang perlu untuk dijelaskan.
c.       Nomer urut catatan kaki diatur sebagai berikut :
1)      Jenis nya adalah angka Arab jenis superscript dimulai angka satu sampai akhir bab.
2)      Angka nomer urut footnote harus sama dengan nomer kutipan pada teks diatas yang di tuju.
3)      Setiap awal bab dimulai nomor urut angka satu.
d.      Format catatan kaki diatur sebagai berikut :
1)      Baris pertama catatan kaki ditulis menjorok (masuk) kedalam kira-kira 1 cm sedangkan baris kedua dan seterusnya ditulis rata margin kiri (untuk skripsi yang berbahasa arab posisinya adalah sebaliknya).
2)      Jarak antar baris dalam satu footnote adalah 1 spasi.
3)      Jarak antara satu footnote dengan footnote berikutnya adalah satu setengah spasi.
e.       Dalam satu footnote bias juga disebutkan beberapa sumber, kalau memang kutipan yang dimaksud itu berasal dari banyak sumber.
f.       Nama penulis harus ditulis lengkap sesuai ejaan/ huruf nya dalam tulisan nama yang tertera dalam buku atau sumber tulisan terkait yang dijadikan rujukan.
g.      Nama penulis harus di tulis tanpa gelar.
h.      Cetakan ke berapa tidak perlu disebutkan karena dengan menyebut tahun terbit sudah mewakili terhadap pembaharuan cetakan.
i.        Kata/lafal yang sering muncul dalam footnote harus disingkat :
1)      Kata dan kawan-kawan disingkat “dkk” (teks inggris = et.all.)
2)      Kata terjemahan disingkat “terj.” (inggris = trans.)
3)      Kata jilid disingkat “jil.”
4)      Kata volume disingkat “vol.” (inggris = vol.)
5)      Kata nomor disingkat “no.” (inggris = no.)
6)      Kata halaman disingkat “hlm.” (inggris = p.=page)
j.        Apabila identitas sumber kutipan/rujukan tidak lengkap, seperti :
1)      Tanpa terbit, maka ditulis dengan singkatan ttp.
2)      Tanpa penerbit, maka ditulis dengan singkatan t.p.
3)      Tanpa tahun terbit, maka ditulis t.t.
k.      Jenis sumber kutipan yang menjadi acuan menulis skripsi dan cara menulisnya adalah sebagai berikut :
1)      Buku. Penulisan nya adalah
[nama penulis tanpa gelar-koma-spasi-judul buku, ditulis miring-spasi –(kalau buku terjemahan, selipkan : kata-terj.-(inggris = trans.- spasi nama penerjemah)- spasi –kurung buka – nama kota penerbit – titik dua – spasi- nama penerbit- koma – spasi – tahun terbit – kurung tutup – koma- spasi- (kalau buku berjilid-jilid, selipkan kata – jil.- (inggris : vol.)- spasi – angka urutan jilid buku )-spasi –kata – hlm.- spasi-nomor halaman- titik]
Catatan :
a.       Jika penulisan nya dua orang maka semua nama penulis dicantumkan.
Contoh :
1M. Quraish Shihab, Muhammad dan Ahmad, Tafsir al- Misbah (Bandung: Mizan, 2005), jil. I, hlm. 255.
b.      Jika penulisannya tiga orang atau lebih, maka nama penulis yang ditulis hanya satu orang yang paling depan diikuti tanda koma lalu tulisan dkk. Contoh : footnote dari buku yang ditlis Djaali, Pudji Mulyono dan Ramly (tiga penulis)
2Djaali, dkk., Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negri Jakarta, 2000),hlm. 10
c.       Jika penulisan banyak (kumpulan tulisan dari beberapa penulis/bunga rampai/antologi, termasuk ensiklopedia), maka cara penulisan nya sebagai berikut :
[nama penulis tanpa gelar-koma-spasi-tanda petik buka-judul tulisan/artikel, ditulis tegak-tanda petik tutup-koma-spasi-kata-dalam-spasi-nama editor-koma-spasi-judul buku,ditulis miring-spasi –kurung buka– nama kota penerbit – titik dua – spasi- nama penerbit- koma – spasi – tahun terbit – kurung tutup – koma- spasi- (kalau buku berjilid-jilid, selipkan kata – jil.- (inggris : vol.)- spasi – angka urutan jilid buku )-spasi –kata – hlm.- spasi-nomor halaman- titik]
Contoh :
      3Abdurrahman Mas’ud, “Membuka Lembaran Baru Dialog Islam –Barat: Telaah Teologi-Historis “, dalam Montholi’ah, dkk. (eds.), Guru Besar Mengembangkan Keilmuan Pendidikan Islam,(Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Wailisongo, 2010) hlm. 47-48
2)      Majalah atau jurnal ilmiah, ditulis sebagai berikut :
[nama penulis tanpa gelar-koma-spasi-tanda petik buka-judul tulisan/artikel, ditulis tegak-tanda petik tutup-koma-spasi-nama majalah/jurnal, ditulis miring-spasi-kurung buka- kata “vol.”-spasi-angka volume-koma- kata “No.” – spasi-angka nomor edisi-spasi-bulan terbit-garis miring– tahun terbit – kurung tutup – koma- spasi- kata – hlm.- spasi-nomor halaman- titik]
Contoh:
            4Novel Ali, “Kejahatan Sebagai Akibat Lumpuh nya Pendidikan Moral”, Panji Masyarakat, (Vol.  XXXV, No. 789, April/1994), hlm. 66
3)      Sumber surat kabar/Koran. Penulisannya adalah:
[nama penulis tanpa gelar-koma-spasi-tanda petik buka-judul tulisan/artikel, ditulis tegak-tanda petik tutup-koma-spasi-nama koran, ditulis miring-spasi-kurung buka- kota penerbit—koma-spasi-tanggal bulan dan tahun terbit-kurung tutup-koma- spasi- kata – hlm.- spasi-nomor halaman- titik]
Contoh :
            Nasrudin, “Pendidikan Agama Setengah Hati”, Suara Merdeka, (Semarang, 4 Juli 2003), hlm. 4[9]

6)      Kutipan dalaam bentu catatan perut/dalam (innote)
Catatan perut adalah sebuah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah yang berfungsi untuk mmenjelaskan suatu kata yang berada dalam teks yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut[10]. Macam-macam innote adalh:
a.       Innote sebelum kutipan
Contoh: E.Zainal Arifin(2008:12) mengatakan , ”Bahasa Indonesia mempunyai keduduk-an …”.
b.      Innote sesudah kutipan
Contoh: “Bahasa Indonesia mempunyai keduduk- an …”,(E.Zainal Arifin, 2008:12)

c.       Innote dengan dua pengarang atau lebih
Contoh: “Bahasa Indonesia mempunyai keduduk-an …”,(E.Zaenal Arifin,dkk.,2008:12)
d.      Innote yang berasal dari dua buku dengan nama dan tahun yang sama
Contoh: “Bahasa merupakan alat komunikasi …”, (Gorys Keraf,2000a:25). Dalam sumber lain Gorys Keraf (2000b:18) menyatakan bahwa “Bahasa adalah…”.[11]

7)      Kutipan dalam bentuk catatan akhir (endnote)
Catatan akhir adalah catatn referensi yang diletakkan diakhir suatu karya tulis ilmiah, sebelum daftar kepustakaan. Pada dasarnya, teknik penulisan endnote persis sama dengan footnote. Perbedaannya, endnotediletakkan dibagian akhir suatu karya tulis ilmiah. Dalam pengetikan menggunakan word processor di komputer, konversi catatan akhir (footnote) menjadi catatan akhir (endnote) secara otomatis mudah dilakukan.[12]

E.                 Penulisan Daftar PustakaKarya Ilmiah
            Daftar pustaka adalah daftar yang memuat sejumlah pusataka atau sumber lain yang digunakan penulis untuk mendukung pendapatnya, membedakan pendapatnya, atau hanya sekedar memberikan informasi bahwa ahli lain memiliki pendapat yang tidak sejalan dengan pendapatnya.[13]
Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1. Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat, penerbit dan tahun)
2. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.
3. Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.
4. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
5. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan.
6.  Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu dibalik.
7. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya (tidak diindeks).
8. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun)
9.  Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan
10. Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar .
11. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang menerbitkan[14].

F.                 Publikasi Karya Ilmiyah
Publikasi ilmiah adalah sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan peer review dalam rangka untuk mencapai tingkat obyektivitas setinggi mungkin. "Sistem" ini, bervariasi tergantung bidang masing-masing, dan selalu berubah, meskipun seringkali secara perlahan. Sebagian besar karya akademis diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau dalam bentuk buku.
Sebagian besar bidang akademik yang telah mapan memiliki jurnal dan bentuk publikasi tersendiri, meskipun banyak pula terdapat jurnal akademik yang bersifat interdisipliner (antar cabang) dan mempublikasikan karya dari beberapa bidang yang berbeda. Jenis-jenis publikasi yang dapat diterima sebagai kontribusi terhadap bidang ilmu pengetahuan dan penelitian sangat bervariasi di antara berbagai bidang.
Publikasi ilmiah saat ini sedang mengalami perubahan yang besar, yang muncul akibat transisi dari format penerbitan cetak ke arah format elektronik, yang memiliki model bisnis berbeda dengan pola sebelumnya. Tren umum yang berjalan sekarang, akses terhadap jurnal ilmiah secara elektronik disediakan secara terbuka. Hal ini berarti semakin banyak publikasi ilmiah yang dapat diakses secara gratis melalui internet, baik yang disediakan oleh pihak penerbit jurnal, maupun yang disediakan oleh para penulis artikel jurnal itu sendiri.
Salah satu jurnal ilmiah yang dianggap paling awal antara lain adalah Philosophical Transactions of the Royal Society pada abad ke-17. Pada masa itu, menerbitkan hasil penelitian dianggap sebagai sesuatu yang kontroversial. Seringkali penemuan baru diumumkan dengan menggunakan bentuk anagram, yang membuat orang lain tidak mengerti apa yang diumumkan, namun sebenarnya anagram tersebut mengandung arti yang menjelaskan penemuan baru tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai klaim bahwa si pengumumlah yang pertama kali menemukan hasil tersebut.
Dalam publikasi ilmiah, sebuah makalah adalah sebuah karya akademis yang umumnya diterbitkan dalam suatu jurnal ilmiah. Makalah ini dapat berisi hasil penelitian orisinil atau berupa telaah dari hasil-hasil yang telah ada sebelumnya. Makalah seperti ini baru dapat dianggap valid setelah melalui proses peer review oleh satu atau beberapa pemeriksa (yang juga merupakan akademisi di bidang yang sama) dalam rangka untuk memeriksa isi makalah apakah telah sesuai untuk dipublikasikan di jurnal. Sebuah makalah dapat mengalami beberapa kali pemeriksaan dan revisi, sebelum akhirnya dapat diterima untuk publikasi. Hal ini dapat berlangsung hingga beberapa tahun, khususnya untuk jurnal penerbitan yang sangat populer.

Memasarkan Naskah Karya Tulis Ilmiah
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan sebuah sistem total kegiatan-kegiatan bisnis yang didesain guna merencanakan, menetapkan harga dan mendistribusi arang-barang dan jasa-jasa yang memenuhi kebutuhan kepada para pelanggan ini dan para pelanggan potensial. 
Pemasaran adalah proses pendistribusian yang diawali dengan perencanaan, menentukan harga, promosi dan di akhiri dengan mendistribusikan dari produsen ke konsumen.
2.  Cara Memasarkan Karya Tulis Ilmiah
a.       Mengerti dan memahami 3 unsur pemasaran, yaitu: promosi, distribusi, dan penjualan.
b.      Penulis perlu mengetahui pola pemasaran, dilihat dari unsure utama, kita dapat menggolongkan pada pemasaran penerbit kedalam tiga golongan besar yaitu:
1)      Golongan pertama adalah penerbit yang mempercayakakn pendestribusian dan penjualannya kepada distributor tunggal.
2)      Golongan kedua adalah penerbit yang mendistribusikan naskah karya ilmiahnya kebeberapa distributor, took buku, dan penjual ritel lainnya.
3)      Golongan ketiga adalah penerbit yang sama sekali tidak mengendalikan toko buku.
c.       Mencari informasi
1)      Mencari informasi mengenai pola pemasaran dan empat pemasarannya
2)      Mengetahui situasi dan kondisi pada lingkungan sekitar dalam pendistribusian karyanya.
3)      Mengetahui seluk-beluk pemasaran naskah dapat menghindari dari kemungkinan konflik antara penulisa dengan penerbit, terutama dalam hal perhitungan royaliti dan cetak ulang.
                               3. Teknik menembus publikasi ilmiah.
a.       Tulisan yang dibuat sesuai dengan bidang penulis.
b.      Bahasa yang digunakan adalah bahasa yabg sesuai kaidah ejaaan dan mudah dipahami, serta tidak berbelit-belit.
c.       Tulisan harus sistematis.
d.      Mencantumkan semua persyaratan dengan baik dan benar.
e.       Mencari informasi agar mengetahui/mengenal siapa dan bagaimana karakter sebuah media.
Publikasi ilmiah memiliki banyak manfaat terutama bagi mahasiswa, dosen, perguruan tinggi dan masyarakat. Manfaat bagi mahasiswa, diharapkan mahasiswa mampu membaca dan menulis karya ilmiah, serta mengenali jurnal ilmiah untuk mencari rujukan. Bagi dosen, publikasi karya ilmiah dapat memudahkan pemenuhan angja jredit, dan memudahkab tanggung jawab terhadap keaslian karya bimbingannya. Bagi masyarakat, karya ilmiah bias bermanfaat untuk aplikasi dalam kehidupan.
                                    


            
 IV.            Kesimpulan
            Dalam teknik penulisan ilmiah sangat perlu diperhatikan prapenulisan karena penulisan ilmiah tanpa ada persiapan sebelumnya maka hasil ilmiah yang disajikan tidak akan menghasilkan karya yang sempurna. Serta dalam teknik penulisan ilmiah perlu pula diperhatikan sistematika penulisan yang sesuai dengan buku panduan penulisan ilmiah sehingga menghasilkan karya ilmiah yang mudah dipahami dan dipelajari oleh pembaca.
            Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber aslinya. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris.
            Kutipan tidak langsung adalah peneliti menggambarkan suatu teori berdasarkan sumber kutipan. Penulis menulis intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis.
Daftar pustaka adalah daftar yang memuat sejumlah pusataka atau sumber lain yang digunakan penulis untuk mendukung pendapatnya, membedakan pendapatnya, atau hanya sekedar memberikan informasi bahwa ahli lain memiliki pendapat yang tidak sejalan dengan pendapatnya.
Publikasi ilmiah adalah sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan peer review dalam rangka untuk mencapai tingkat obyektivitas setinggi mungkin. "Sistem" ini, bervariasi tergantung bidang masing-masing, dan selalu berubah, meskipun seringkali secara perlahan. Sebagian besar karya akademis diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau dalam bentuk buku.

    V.            Penutup
Demikian makalah yang kami susun. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan sumbangsih kritik maupun saran yang konstruktif demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah keilmuan dan pengetahuan kita. Amiin.



DAFTAR PUSTAKA

Sulaiman Al Kumai.2013.Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. (Semarang: Pusat
Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo)
Tim Penyusun.2008.Pedoman Penulisan Karya Ilmian. (Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta)
pustaka.unpad.ac.id/wp.../ihwal_teknik_penulisan_karya_ilmiah1 diunduh pada
tanggal 8 Juni 2014 jam 22.30 WIB.
http://www.slideshare.net/Afifahs/kutipan-dp diunduh pada tanggal 8 Juni 2014
jam 21.00 WIB.
tanggal 8 Juni 2014 jam 22.22 WIB.


[1] Sulaiman Al-Kumai, dkk, Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku, (Semarang: Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo Semarang, 2013), hal. 236.
[2] Sulaiman Al-Kumai, dkk, Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku, (Semarang: Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo Semarang, 2013), hal. 238-239
[3] Tim Penyusun.2008.Pedoman Penulisan Karya Ilmian. (Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).hlm. 19
[4] https://ramakertamukti.files.wordpress.com/2010/.../penulisan-kutipandiunduh pada tanggal 8 Juni 2014 jam 22.22 WIB.
[5] Tim Penyusun.2008.Pedoman Penulisan Karya Ilmian. (Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).hlm. 19
[6] pustaka.unpad.ac.id/wp.../ihwal_teknik_penulisan_karya_ilmiah1 diunduh pada tanggal 8 Juni 2014 jam 22.30 WIB.
[7]   Sulaiman Al Kumai.2013.Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. (Semarang:Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo). hlm. 240
[8]  Sulaiman Al Kumai.2013.Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. (Semarang:Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo). hlm. 241
[9] Sulaiman Al Kumai.2013.Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. (Semarang:Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo). Hlm.241-243
[10] Sulaiman Al Kumai.2013.Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. (Semarang:Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo). hlm.249
[11] http://www.slideshare.net/Afifahs/kutipan-dpdiunduh pada tanggal 8 Juni 2014 jam 21.00 WIB.
[12] Sulaiman Al Kumai.2013.Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. (Semarang:Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo). hlm.249
[13] Sulaiman Al Kumai.2013.Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. (Semarang:Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Walisongo). hlm.250
                                                              
[14] Tim Penyusun.2008.Pedoman Penulisan Karya Ilmian. (Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta) hlm.21
 


Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2014. "MASTER MUNYIL". Designed by: BigsMaster